04 October

Peningkatan kemitraan TB dalam Penanggulangan TB

 

 

Dalam membantu pencapaian target nasional yaitu eliminasi TB pada tahun 2035 dan Indonesia Bebas TB pada tahun 2030, maka  BBKPM Bandung, sebagai UPT yang salah satu tupoksinya melaksanakan promosi kesehatan paru melalui pemberdayaan masyarakat, melaksanakan kegiatan sosialisasi advokasi kesehatan di Kabupaten Subang sebagai salah satu perwujudan strategi dalam penanggulangan TB berupa Peningkatan kemitraan TB dan pelaksanaan kebijakan yang menyatakan bahwa Penanggulangan TB dilaksanakan melalui penggalangan kerjasama dan kemitraan diantara sektor pemerintah, non pemerintah, swasta dan masyarakat melalui Forum Koordinasi TB.

 

Pada kegiatan sosialisasi advokasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2018 ini peserta adalah pihak stakeholder wilayah sebagai perwakilan dari pemerintah daerah juga kecamatan selain pihak Dinas Kesehatan maupun Puskesmas. Pada saat kegiatan diberikan informasi tentang kasus TB dan hubungan penularan TB dengan lingkungan tempat tinggal serta hal terkait lainnya. Diharapkan dengan kegiatan advokasi ini dinas terkait selain Dinas Kesehatan akan dapat membantu program penanggulangan TB di wilayahnya masing-masing dengan membuat kebijakan yang dapat membantu penanggulangan kasus TB di daerahnya.

Dari kegiatan ini telah dituliskan beberapa rekomendasi yang  diharapkan dapat menjadi rencana tindak lanjut untuk di Kabupaten Subang.

 

 

 

Rencana Tindak Lanjut yang disepakati :

1.      Akan membuat MOU dengan dokter praktek swasta agar dapat melaksanakan terapi TB dengan program DOTS

2.      Rencana pemanfaatan kampung KB sebagai wadah untuk menggerakkan penanggulangan TB

3.      Pelatihan kader oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Subang

4.      Koordinasi lintas sector dan lintas program

5.      Koordinasi dengan DP2KBP3A terkait rencana pemanfaatan kampung KB

6.      Akan mencoba menjalankan program JUMANTUK (Juru Pemantau Batuk) bersama JUMANTIK 

7.      Menyederhanakan formulir pelaporan TB untuk fasyankes swasta

 

Beberapa masalah yang dikemukakan :

1.      Lamanya waktu pemeriksaan dahak yaitu 2 minggu – 1 bulan, sehingga memperlambat penemuan kasus dan pengobatan juga membuat penderita memilih berobat ke wilayah lain, dan saat mangkir sulit dilacak

2.      Perlunya peningkatan kompetensi SDM dokter, petugas laboratorium, penyuluh dan lain-lain


Diharapkan beberapa tindak lanjut ini dapat menjadi program tetap dari BBKPM Bandung untuk dapat membantu
pencapaian target nasional yaitu eliminasi TB pada tahun 2035 dan Indonesia Bebas TB pada tahun 2030  (DQ)

Posted by Posted on October 4, 2018