25 March

INDAHNYA TAMAN RESPIRASI

INDAHNYA TAMAN RESPIRASI

Oleh: dr. Usep Suhenadra, SpP

Paru merupakan salah satu  organ penting dalam tubuh, berfungsi melakukan proses respirasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu ventilasi, difusi dan perfusi. Ventilasi yaitu proses pertukaran udara melalui inspirasi dan ekspirasi. Difusi yaitu perpindahan oksigen dari alveoli ke pembuluh darah dan perpindahan  karbondioksida dari pembuluh darahke alveoli, sedangkan perfusi yaitu distribusi aliran darah didalam paru, dalam satu menit darah yang masuk ke paru mengalir sekitar lima liter. Ketidakseimbangan salah satu atau ketiganya dari proses tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan.

Secara anatomi saluran napas dibagi dua yaitu saluran napas atas dan saluran napas bawah yang dibatasi oleh trakea. Saluran napas atas mulai dari lubang hidung sampai trakea, sedangkan saluran napas bawah mulai dari trakea sampai alveoli. Saluran napas secara langsung menghubungkan organ dalam dan lingkungan luar sehingga mempunyai resiko untuk terjadinya infeksi akibat masuknya kuman atau kotoran dari udara luar kedalam paru. Udara yang masuk dari luar ke dalam paru sampai mencapai alveoli dialirkan melalui pohon bronkus yang terdiri dari 23 cabang serta dihiasi balon-balon kecil alveoli layaknya buah anggur yang segar.Pembuluh darah yang berkelok-kelok mengalirkan darah sebanyak lima liter setiap menintnya bagaikan sungai yang menghiasi indahnya taman tersebut, serta dihiasi oleh dua selaput paru yang membatasi kedua rongga didalam paru yang berfungsi untuk menjaga keutuhan paru.

Pergerakan paru dapat mengembung dan mengempis sering irama napas tentunya menjadi dambaan setiap insan, oleh karen itu organ penting ini harus dijaga agar terpelihara dan berfungsi dengan baik layaknya menjaga sebuah taman yang indah. Ketika taman tersebut terkena kotoran atau polusi maka fungsinyapun akan terganggu bahkan tidak indah lagi dipandang. Pemandangan yang nyata di Indonesia saat ini dengan peringkat ke-2 kasus tuberkulosis yang merusak struktur paru tentu akan ada yang meninggalkan sisa walaupun sudah diobati akibat infeksi tersebut sehingga bentuk dan fungsi paru akan mengalami perubahan.Kebiasaan yang menjadi kontroversi perhatian di Indonesia adalah merokok, sebanyak 67% laki-laki di Indonesia adalah perokok dengan prevalens sekitar 36,3%. Hal ini berdampak besar bagi kesehatan paru yang diakibatkan oleh penyakit yang ditimbulkan akibat asap rokok.

Berbagai upaya yang dilakukan untuk mendapatkan hidup sehat baik fisik, mental maupun sosial seperti yang djelaskan World Health Organization (WHO) yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Untuk mendapatkan tubuh yang sehat tentu  harus berupaya maksimal baik secara individu ataupun bersama-sama. Sehat secara individu tentu harus dimulai dari diri sendiri tanpa harus menunggu perintah dari orang lain, artinya kesadaran atau kepedulian terhadap kesehatan harus tertanam didalam benak individu tersebut layaknya kesadaran akan kebutuhan sarapan pagi setiap hari. Hal yang mudah dilakukan apabila kesadaran atau kepedulian terhadap kesehatan tertanam dibenak individu, maka dengan sendirinya kesehatan akan tetap terjaga. Penyakit menular seperti tuberkulosis akan dengan mudah dicegah dan diberantas dengan menjaga etika batuk, tidak membuang ludah sembarangan serta berobat sesuai aturan dan petunjuk dokter. Menghindari asap rokok serta berhenti merokok untuk mencegah penyakit akibat rokok seperti penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), tumor paru tentu menjadi investasi kesehatan dimasa yang akan datang. Kebiasaan mencuci tangan enam langkah selama 20-30 detik dengan menggunakan handrub atau 40-60 detik menggunakan handwash, baik dilingkungan kerja maupun dilingkungan rumah harus menjadi budaya sehari-hari.

Slogan yang masih populer saat ini yaitu “mencegah lebih baik daripada mengobati” harus selalu diingat dalam benak setiap individu agar senantiasa tetap menjadi budaya dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Upaya lain seperti olahraga teratur, istirahat cukup serta asupan gizi seimbang mempunyai peran penting terhadap kesehatan baik terhadap kesehatan paru maupun kesehatan secara menyeluruh. Oleh karena itu memulai hidup sehat dari diri sendiri merupakan langkah awal untuk menyehatkan bangsa, menjaga kesehatan paru harus menjadi budaya agar senantiasa komponen-komponen yang berperan untuk proses respirasi didalam paru tetap terpelihara, tetap indah seindah “taman respirasi” serta berfungsi dengan baik.

 

Referensi:

1.      West JB, editor. Respiratory physiology: The essential. 9th ed.  Philadelphia: Lippincot william and wilkins, 2012.

2.      Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI.

3.      World Health Organization (WHO).2009.

4.      Word Health Organizations. Global Tuberculosis Report. In. GeneWorld Health Organization: Global Tuberculosis Report [internet]. Geneva. World Health Organization; 2013. [update 2013, cited 2014 July 23]. Available from: http://www.who.int/tb/publications/global_report/en/. va, 2013.

5.      Direktorat jenderal pengendalian penyakit dan pencegahan lingkungan. Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Kementrian Kesehatan. 2014:13-5.

 

Posted by Posted on March 25, 2019