14 May

DIET UNTUK PENDERITA TBC

DIET UNTUK PENDERITA TBC
Oleh : R. Lela Nurulhuda, SST
Instalasi GizI BBKPM BANDUNG


TUBERCULOSIS (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil/kuman TBC (Micobacterium Tuberkulosis). TBC bukan penyakit keturunan, kutukan atau guna-guna. Sebagian kuman TBC menyerang paru-paru tetapi dapat juga mengenai bagian tubuh lainnya.
TBC dapat diobati dengan antibiotik. Namun berobat saja tanpa memastikan asupan nutrisi yang baik tetap berisiko membuat penyakit TBC susah sembuh. Pasalnya, tubuh tidak memiliki cukup energi untuk mampu melawan infeksi tersebut sepenuhnya. Maka dari itu, harus sebisa mungkin berusaha mencukupi nutrisi untuk TBC dengan makan sehat seimbang.

Kekurangan gizi dapat membuat penyakit TBC semakin parah dan semakin lama untuk bisa sembuh.
Dengan menerapkan pola makan sehat, dapat turut membantu tubuh dalam melawan infeksi juga turut menjaga status gizi, sehingga pasien penderita TBC akan lebih cepat sembuh.

Seperti apa diet untuk penderita TBC?
Penderita TBC harus makan yang banyak. Walaupun pada umumnya penderita TBC mengalami penurunan nafsu makan, mual, dan muntah karena pengaruh obat-obatan yang dikonsumsinya, tapi konsumsi makanan yang cukup juga menjadi salah satu syarat kesembuhan pasien TBC. Pemenuhan nutrisi untuk pasien TBC bertujuan untuk menjaga berat badan dan juga untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh penderita.

Lalu, bagaimana cara makan yang harus dilakukan saat menderita TBC? Mudah saja. Mungkin terlalu rumit jika harus menghitung satu per satu nilai gizi dari makanan yang dimakan. Tapi, tenang karena kita tidak perlu melakukan hal ini. Yang terpenting adalah memenuhi 5 kelompok makanan dalam piring kita, terdiri dari:
1. Sumber karbohidrat
Pasien TBC sangat membutuhkan banyak energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat. Energi yang didapat dari makanan tersebut digunakan sebagai bahan bakar sel-sel dalam tubuh untuk melakukan tugasnya. Tentunya, sel-sel dalam tubuh kita membutuhkan banyak energi untuk melawan infeksi. Karbohidrat juga digunakan tubuh untuk menjaga berat badan atau status gizi. Berat badan yang kurang pada pasien TBC dapat membuat kondisi pasien penderita TBC lebih buruk. Kebutuhan karbohidrat pada pasien TBC lebih dari kebutuhan karbohidrat pada orang normal. Sumber karbohidrat bisa didapatkan dari nasi, bubur, nasi tim, kentang, roti, dan lainnya.
2. Sumber protein hewani
Kebutuhan protein juga dibutuhkan pasien TBC lebih banyak daripada orang normal. Protein digunakan tubuh untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan dan juga untuk menjaga berat badan pasien agar masih dalam rentang normal. Sel-sel yang berperan dalam melawan infeksi tentu membutuhkan sumber protein untuk memperkuat serangannya. Kita harus mendapatkan sumber protein dari dua sumber, yaitu sumber hewani dan sumber nabati. Sumber hewani, contohnya ayam, daging tanpa lemak, ikan, seafood, susu, keju, telur, dan sebagainya.
3. Sumber protein nabati
Sama seperti sumber protein hewani, sumber protein nabati juga diperlukan tubuh untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sehingga, tubuh lebih mampu melawan infeksi dari penyakit TBC. Sumber protein nabati, misalnya tahu, tempe, kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, dan masih banyak lagi.
4. Sayuran
Dalam sayuran, kita bisa mendapatkan berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih lagi bagi yang menderita TBC. Vitamin dan mineral, terutama yang kaya akan antioksidan (seperti vitamin A dan vitamin C), mampu membantu tubuh dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal ini penting untuk mempercepat penyembuhan pasien TBC. Jangan lupa untuk memenuhi piring kita dengan sayuran, seperti bayam, buncis, daun singkong, kacang panjang, labu siam, dan masih banyak lagi jenis sayuran lainnya yang dapat dikonsumsi.
5. Buah-buahan

Tidak lupa adalah buah-buahan. Buah juga mengandung banyak vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan untuk membantu tubuh melawan infeksi. Kita bisa memakan langsung buah-buahan atau bisa dibuat jus sebagai minuman. Pasien TBC bisa memakan jenis buah-buahan yang disuka, tidak ada pantangan.
Pastikan dalam satu kali makan, memenuhi kelima kelompok makanan tersebut dalam piring Anda. Idealnya, pasien TBC makan makanan utama sebanyak 3 kali dalam sehari dan 2 kali makanan selingan di antara makanan utama. Makanan selingan bisa berupa roti, susu, buah, salad sayur, dan makanan sehat lainnya cukup dalam porsi kecil.

Bagaimana dengan sumber lemak?
Pada diet TBC yang lebih ditekankan di sini adalah asupan tinggi energi dan protein. Namun, perlu juga mengonsumsi makanan sumber lemak, tapi dalam batas normal. Sebaiknya juga kita lebih pintar dalam memilih asupan lemak, pilihlah asupan makanan yang mengandung lemak tidak jenuh daripada lemak jenuh atau lemak trans. Sebisa mungkin, sebaiknya batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak trans (dari gorengan atau fast food).

Kita bisa mendapatkan lemak tidak jenuh dari konsumsi minyak ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Saat memilih daging atau susu, sebaiknya pilih daging yang tidak berlemak dan susu yang rendah lemak. Juga, kurangi konsumsi makanan yang digoreng dan mengandung santan, terlebih lagi jika pasien penderita TBC merasa mual.

Apa yang harus dihindari saat menderita TBC?
Intinya adalah kita menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi berbagai macam makanan sehat, melakukan olahraga teratur, mendapatkan waktu tidur yang cukup, dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk. Yang tidak kalah penting adalah selalu rutin mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. Semua hal ini bisa membantu pasien penderita TBC lebih cepat sembuh dari penyakit TBC.


Beberapa kebiasaan yang harus dikurangi atau hindari saat menderita TBC adalah:
• Batasi konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, dan minuman bersoda
• Batasi konsumsi makanan dengan lemak tinggi, seperti daging berlemak dan jeroan
• Hentikan kebiasaan merokok dan jauhi asap rokok. Rokok dapat memperburuk kondisi paru-paru Anda.
• Hentikan juga kebiasaan minum alkohol. Alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati, selain dari beberapa obat yang dikonsumsi untuk mengobati TBC.

Posted by Posted on May 14, 2019