25 September

Sejarah terbentuknya Paguyuban BP4/BKPM/BBKPM

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadlirat Allah SWT,   pada tanggal 28 Juli tahun 2019 ahirnya Pegawai yang memasuki Masa Persiapan Pensiun ( MPP), Pensiunan/ Purnabhakti dan Mantan Pegawai yang pernah mengabdikan dirinya di BBKPM BBKPM Bandung sudah memiliki wadah resmi dengan terbentuknya sebuah Paguyuban . Pembentukan Paguyuban seperti ini tentunya tidak mudah mengingat selepas masa pensiun para purna bhakti lebih menata kehidupannya masing masing tanpa lagi bisa berkomunikasi sesama purnabhakti, selebihnya kita sering mendengar kabar salah satu dari teman kita telah jatuh sakit sejak lama bahkan meninggal tanpa kita ketahui. Selain itu Paguyuban ini terbentuk berawal dari minimnya komunikasi saat dilaksanakannya beberapa even seperti acara Halal bil halal (HBH), Idul Fitri 1440 H lalu yang diselenggarakan BBKPM Bandung.  Mengingat terputusnya komunikasi karena hilangnya data nama dan alamat, menyebabkan sedikit anggota purnabhakti yang menghadiri acara HBH                                                                                                         

Kebutuhan keberlanjutan kehidupan keseharian baik Pegawai yang masih aktif maupun para purnabhakti tidak bisa kita pungkiri, walau sebetulnya para purnabhakti ini tentunya memiliki kegiatan masing masing melalui komunitas lingkungannya sendiri, pengajian , kepengurusan RT/RW bahkan ada yang menjadi pengurus Desa. Namun demikian sebagai mahluk hidup yang pada dasarnya memiliki kebutuhan kebersamaan ( Zoon Politicon) harus tetap melanjutkan kehidupannya.

Purnabhakti bukanlah ahir dari kehidupan manusia pekerja, apalagi hampir separuh waktu hidupnya dihabiskan pada pengabdiannya dalam tugas, bukan hal yang tidak mungkin dalam interaksi berkehidupan social kaum pekerja ini lebih banyak mengalami suka dukanya dilingkungan kerja selama masih bertugas. Gesekan-gesekan kecil sesama pekerja, pekerja dengan pimpinannya, perbedaan pendapat selama mereka dalam mengabdi bila diukur dengan waktu maka potensinya lebih besar bila dibandingkan kehidupan sosialnya dalam bertetangga, bahkan dalam rumah tangganya sekalipun. Seorang ayah pekerja atau ibu pekerja mereka lebih banyak berinteraksi dilingkungan kerjanya dibandingkan dengan keluarga atau masyarakat sekitar rumahnya. Untuk itulah kemudian gagasan pembentukan paguyuban ini selain untuk melanjutkan berkehidupan social, juga menjadi ajang mengaji diri saling membuka diri dan saling mamahami sifat-sifat dasar manusia yang tak luput dari khilaf dimasa lalunya. Pekerja yang telah lepas dari tanggung jawab pengabdian dalam pekerjaannya yang tersisa adalah hubungan antar manusia yang harus tetap terjaga agar menjadi manusia yang paripurna sebelum bekal kembali kealam kelanggengan.

Keunikan Paguyuban ini adalah dapat mengakomodir Pegawai yang memasuki Masa Persiapan Pensiun( MPP), para mantan Pegawai BP4/BKPM/BBKPM baik yang sekarang sudah pensiun maupun yang belum pensiun namun kemudian pindah tugas pengabdiannya ke tempat lain. Tujuan diakomodirnya para Pegawai MPP adalah agar dapat memudahkan beradaptasi ketika memasuki masa Purnabhakti, selain itu tetap dapat menjadi jembatan informasi dengan Induk Organisasi Utamanya yaitu BBKPM Bandung. Untuk itulah mengapa Paguyuban menyepakati bahwa siapapun yang menjadi Kepala BBKPM adalah merupakan selaku Pembina Organisasi Paguyuban.

Manfaat lain dari hubungan timbal balik ini adalah dalam pengembangan BBKPM kedepan tetap mendapat support informal dari para pendahulunya. Seperti kita ketahui bahwa dalam membangun institusi yang baik selain Visi misi internal juga perlu memperhatikan harapan kepuasan masyarakat akan keberadaan layanan public yang diberikan oleh BBKPM Bandung . Salah satu perwakilan masyarakat ini dapat terwakili oleh para purna bhakti,  dengan demikian akan terjalin manfaat yang berkesinambungan ( sustainable) yang menyangkut pengembangan BBKPM Bandung, mengingat perlunya dipertahankan tujuan berdirinya BBKPM oleh generasi penerusnya. Sedangkan tujuan diakomodirnya para mantan Pegawai yang belum memasuki masa purnabhakti namun telah pindah pengabdiannya di tempat lain adalah sebagai bukti penghargaan sekecil apapun pengabdiannya di BBKPM Bandung mereka adalah para pengabdi yang telah berjasa membesarkan BBKPM Bandung sampai menjadi lebih baik. Keunikan lain dari anggota paguyuban ini adalah anggotanya terdiri dari Mantan Pegawai PNS dan Non PNS BBKPM Bandung.

Awal terbentuknya Paguyuban berasal dari keinginan anggota Grup WA mantan Pegawai BBKPM untuk dapat bertatap muka bersilaturahmi, selanjutnya pasca Pertemuan pada acara HBH bulan Juli  2019, dr. Agus Haryanto sebagai pemrakarsa mengusulkan agar segera dilakukan acara pertemuan bagi para purnabhakti BBKPM ini secepatnya.  Para penggagas terbentuknya Paguyuban antara lain adalah, dr Agus Heryanto, dr. Hedy B Sampurno, MPH, dr. Isnani Alimah, MM, Drs. Deny Suhaendi, Iis Kusnanto dan Mohammad Sigit Sarjono, SH. Selanjutnya dibentuk tim kecil untuk merumuskan susunan acara serta draft kepengurusan Paguyuban pada hari Jumat tanggal 26 Juli 2019 bertempat di CafĂ© Garage 81 Cimahi. Pembentukan Paguyuban semula hanya ide keisengan dengan membuat grup WA bagi para Mantan Pegawai BBKPM oleh Admin Mohammad Sigit Sarjono, SH namun kemudian menjadi berkembang untuk merangkul semua anggota yang pernah bekerja di BP4/ BKPM/BBKPM Bandung. Hal ini sejalan dengan pidato sambutan Bapak Pelindung Organisasi Paguyuban yaitu dr. H. Marwan Awaloeddin SpP,FCCP.,MM. yang menyatakan bahwa barawal dari keisengan dan hanya bermain-main menggunakan teknologi media social semata ahirnya dapat membentuk suatu paguyuban yang sangat bermanfaat, bahkan dr Marwan merasa sangat senang dan terharu dengan terbentuknya organisasi ini sehingga perlu memasukkan para sesepuh lainnya seperti dr Dasep SA Somantri dan dr Agus Heryanto untuk masuk kedalam kepengurusan sebagai Pelindung organisasi Paguyuban.

Demikian sekilas sejarah berdirinya paguyuban Mantan Pegawai BBKPM Bandung semoga bermanfaat dan menjadi penyemangat untuk generasi penerus BBKPM selanjutnya.

Susunan pengurus organisasi Paguyuban sebagai berikut :

1

Pembina

:

Kepala BBKPM Bandung

 

2

Penasihat/ Pelindung

:

 

dr. H. Marwan Awaloeddin, SpP, FCCP

dr. Dasep SA. Somantri

dr. Agus Heryanto

 

3

Ketua/Wakil Ketua

:

dr. Hedy B.Sampurno, MPH

dr. Isnani Alimah, MM

 

4

Sekretaris/ Wakil

Sekretaris

:

Mohammad Sigit Sarjono,SH

Iis Kusnanto

5

Bedahara

:

Ros Hadijah

6

Social      

:

Drs Denny Suhaendi

Sanusi Harjo

 

Posted by Posted on September 25, 2019