26 May

KETAHANAN VIRUS CORONA PADA BENDA MATI DAN CARA EFEKTIF UNTUK MENGHILANGKANNYA

KETAHANAN VIRUS CORONA PADA BENDA MATI

DAN CARA EFEKTIF UNTUK MENGHILANGKANNYA

 Pynkan Lafanda

 

 Latar Belakang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengumumkan penyakit Covid-19 (Corona Virus Disease yang ditemukan pada tahun 2019) sebagai pandemik atau epidemik penyakit yang sudah menyebar ke seluruh dunia pada tanggal 11 Maret 2020. Penyebab penyakit tersebut adalah virus yang termasuk ke dalam keluarga virus Corona. Virus corona terbagi menjadi 2 macam, yaitu human coronavirus dan veterinary coronavirus. Human coronavirus adalah virus corona yang menyebar melalui transmisi dari hewan ke manusia atau sebaliknya serta transmisi dari manusia ke manusia, contohnya virus yang menyebabkan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan Covid-19. Veterinary coronavirus adalah virus yang hanya menular antar hewan.

Virus penyebab Covid-19 bernama SARS-CoV-2 yang ditemukan akhir tahun 2019 di kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, Tiongkok. Virus tersebut membuat khawatir banyak orang karena dapat menyebabkan infeksi pernapasan dengan kategori berat. Ditemukan bahwa masa inkubasi  atau berkembangnya virus tersebut adalah 2-10 hari. Penyebaran virus tersebut diketahui melalui droplet atau percikan seperti saat orang terinfeksi berbicara, batuk, dan bersin. Penyebaran lainnya melalui tangan atau permukaan benda yang terkontaminasi virus corona tersebut.

 

Kemampuan Virus Corona Bertahan pada Benda Mati

         Berdasarkan analisis 22 penelitian terungkap bahwa human coronavirus yang menyebabkan penyakit endemik atau penyakit yang menyerang wilayah geografis atau kelompok populasi tertentu, seperti SARS dan MERS, dapat bertahan di permukaan benda mati. Contoh permukaan benda mati yang disebutkan sebelumnya adalah logam, kaca, dan plastik. Kontaminasi yang sering pada benda-benda tersebut akan menjadi sumber penularan virus.

Virus corona jenis human coronavirus ditemukan dapat bertahan di permukaan benda mati pada suhu ruangan hingga kurun waktu 9 hari. Pada suhu lebih dari 30 derajat Celcius, virus tersebut bisa berkurang ketahanannya. Sedangkan pada veterinary coronavirus dapat bertahan selama 28 hari.

 

Cara Menghilangkan Virus Corona pada Benda Mati

Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa human coronavirus dapat dihilangkan keaktifannya dengan dilakukan upaya desinfeksi. Prosedur desinfeksi dapat menggunakan cairan alkohol 62-71%, hidrogen peroksida 0,5% (sering digunakan sebagai antiseptik), atau natrium hipoklorit 0,1% (dikenal sebagai cairan pemutih) yang dilakukan selama kurun waktu 1 menit. Cairan kimiawi lain seperti benzalkonium klorida 0,05-0,2% atau klorheksidin diglukonat 0,02% diketahui kurang efektif. Prosedur desinfeksi pada human coronavirus yang dipaparkan sebelumnya diharapkan memiliki efek yang sama terhadap SARS-CoV-2.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk memastikan kebersihan lingkungan dan prosedur desinfeksi dilakukan dengan tepat dan konsisten. Lingkungan dibersihkan secara efektif dengan air dan deterjen, kemudian menggunakan cairan desinfeksi seperti natrium hipklorit yang terdapat pada cairan pemutih. Natrium hipoklorit diencerkan dengan pembanding 1:50, sebagai contoh : cairan pemutih sebanyak 10 ml ditambahkan ke dalam air sebanyak 490 ml sehingga didapatkan 500 ml cairan desinfeksi untuk usaha menghilangkan virus corona. Untuk permukaan benda yang kecil, WHO merekomendasikan alkohol 70% sebagai cairan desinfeksi.

 

 

Gambar 2. Penyemprotan desinfeksi menggunakan alkohol atau natrium hipoklorit yang dibiarkan selama 1 menit kemudian digosok dengan kain.

 

Sampai saat ini belum diketahui pengobatan spesifik terhadap virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19. Maka dari itu penting sekali pencegahan awal untuk menghentikan penyebaran virus ini dengan berbagai cara, salah satunya melakukan desinfeksi benda-benda di sekitar kita. Hal ini merupakan usaha sederhana dan sangat bermanfaat yang dapat dilakukan oleh masing-masing individu baik di rumah maupun tempat umum.

DAFTAR PUSTAKA

[1]              Kampf, G., Todt, D., Pfaender, S, Steinmann, E. (2020). Persistence of Coronavirus on Inanimate Surfaces and Their Inactivation with Biological Agents. Journal of Hospital Infection, 104 (2020): 246-251.

[2]              World Health Organization (11 Februari 2020). Naming the Coronavirus Disease (COVID-19) and the Virus That Causes It. Citing Internet sources URL https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technical-guidance/naming-the-coronavirus-disease-(covid-2019)-and-the-virus-that-causes-it.html. [ diakses pada tanggal 30 April 2020 pukul 10.30 ]

[3]              Centers for Disease Control and Prevention (15 Februari 2020). Human Coronavirus Types. Citing Internet sources URL https://www.cdc.gov/coronavirus/types.html. [ diakses pada tanggal 30 April 2020 pukul 10.45 ]

[4]              Doremalen, N.V. (2020). Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1. The New England Journal of Medicine, N ENGL J MED 382;16.

[5]              Livspace Editorial Team (21 Maret 2020). What is the Difference Between Sanitizing, Disinfecting & Sterilizing?. Citing Internet sources URL https://www.livspace.com/in/magazine/homekeeping-covid-sterilization-vs-disinfection-vs-sanitization.html. [ diakses pada tanggal 9 Mei 2020 pukul 13.55 ]

[6]              Putra, A.A. (18 Maret 2020). Lama Hidup Virus Corona di 10 Jenis Benda Berbeda. Citing Internet sources URL https://www.idntimes.com/health/medical/alfonsus-adi-putra-alfonsus/infografis-ketahanan-virus-corona-di-benda-berbeda/2.html. [ diakses pada tanggal 9 Mei 2020 pukul 14.20 ]

Posted by Posted on May 26, 2020