27 May

NLR DAN ALC UNTUK DIAGNOSIS COVID-19

 

NLR DAN ALC UNTUK DIAGNOSIS COVID-19

Yusnia Widihastuti, A.Md. Kes

 

I.              Pengertian Covid-19

Covid-19 merupakan peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh Severe acuterespiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2) yang ditemukan pada 31 Desember 2019 lalu di kota Wuhan, Tiongkok. Saat ini, virus telah menyebar ke lebih dari 100 negara.

 

Infeksi Covid-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan kesulitan bernafas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal, seperti diare dan gangguan saluran nafas lainnya.

 

II.            Diagnosis Laboratorium untuk Covid-19

Untuk mendiagnosis Covid-19 diperlukan berbagai pemeriksaan, salah satunya pemeriksaan penunjang. Sebagai pemeriksaan penunjang, laboratorium memiliki peran penting. Beragam pemeriksaan yang dapat dilakukan laboratorium seperti PCR, Rapid Test, biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran nafas, pemeriksaan feses dan urine (untuk investigasi kemungkinan penularan, pemeriksaan kimia darah meliputi, analisa gas darah, elektrolit, fungsi hepar, fungsi ginjal, gula darah sewaktu, faal hemostasis (pada kasus berat) dan salah satunya pemeriksaan hematologi.

 

III.           Pemeriksaan Hematologi

Pemeriksaan hematologi atau pemeriksaan darah perifer lengkap terdiri dari leukosit, eritrosit, hemoglobin, hematokrit, indeks eritrosit dan trombosit, leukosit diferensial yang terdiri dari neutrofil (segmen dan batang), basofil, esosinofil, limfosit, dan monosit. Salah satu parameter yang dapat mendiagnosa Covid-19 yaitu NLR.

 

 

IV.          Pengertian NLR dan ALC

NLR atau Neutrofil Limfosit Rasio adalah salah satu parameter yang diperlukan untuk prognosis infeksi, inflamasi dan beberapa jenis kanker. Netrofil sendiri berfungsi sebagai pertahanan terhadap invasi mikroba atau fagositosis. Sel ini mempunyai peranan penting terhadap diagnosis inflamasi dan infeksi. Sedangkan, Limfosit adalah sel kecil yang bergerak ke daefah inflamasi. Limfosit juga merupakan sumber imunoglobulin yang penting dalam respon imun seluler tubuh. Limfosit memiliki peran untuk melawan infeksi yang disebabkan virus ataupun bakteri. Limfopenia absolut terjadi pada kasus berat.

 

V.           Intrepetasi nilai NLR dan ALC

Nilai NLR diperoleh dengan cara membagi diff neutrofil dibagi dengan diff limfosit. Untuk mendiagnosis Covid-19 nilai NLR mempunyai batas cut off yaitu 3,13.

 

Pada sebuah penelitian yang dilakukan di Beijing Ditan Hospital, dalam beberapa kasus pasien penderita Covid-19, nilai hitung jenis neutrofil meningkat secara signifikan. Sedangkan nilai hitung jenis limfosit, kadar natrium dan klorin serum cenderung lebih redah dan laju infeksi bakteri meningkat secara signifikan.

 

Pasien yang memiliki resiko kematian yang disebabkan Covid-19 sebagian besar adalah usia lanjut. Dalam penelitian tersebut, rata-rata pasien parah di dominasi usia diatas 50 tahun. Penurunan jumlah limfosit terkait perkembangan penyakit, disarankan peneliti untuk menjadikannya sebagai acuan diagnosis.

 

Selanjutnya, menurut NLR dan stratifikasi usia, indensi orang sakit parah dengan NLR ≥ 3,13 dan berusia lebih dari 50 tahun adalah 50%. Dan 9,1% pada usia lebih dari 50 tahun dengan nilai NLR < 3,13 .

 

Selain itu perlu diperhatikan jika nilai hitung limfosit absolut atau ALC mengalami penurunan. Pada skrining ataupun diagnosis nilainya berkisar <1500µL.

 

VI.          Kesimpulan

NLR dapat digunakan sebagai penanda untuk tingkat keparahan infeksi bakteri dan prognosis pasien pneumonia dan tumor. Peningkatan NLR menunjukkan prognosis klinis yang buruk. Hasil menunjukkan bahwa Covid-19 dapat berdampak pada limfosit T. Dan limfosit T merupakan faktor penting yang menyebabkan kondisi pasien memburuk. Selain itu pasien dengan infeksi bakteri bisa jadi memiliki kondisi imun yang lemah. Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada hitung jenis neutrofil.

 

Pada early stage, nilainya normal. Memasuki puncak masa inkubasi (hari ke-13) ALC akan sangat menurun dan nilai NLR akan meningkat. Namun setelah dilakukan pengobatan NLR akan menurun dan Limfosit absolut menurun menunjukkan indikasi yang baik.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

[1]   PDPI. (2020). Pneumonia Covid-19 : Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.

[2]   Prof. Dr. Aryati,dr, MS, Sp. PK (K). (2020). Strategi Pemeriksaan Lab Covid-19. PDS PatKLin.

[3]   Forget, Partice. Khalifa, Celine. Dkk. (2017). What is the normal value of the neutrophil to lymphocyte ratio ?. NCBI.

[4]   Liu, Xuan. Shen, Yong. Dkk. (2016). Prognostic Significance of Neutrophil to Lymphocyte Ratio in Patients with Sepsis: A Prospective Observational Study. Research article: Hindawi.

[5]   Liu, Jingyuan. Liu, Yao. Dkk. (2020). Neutrophil to Lymphocyte Ratio Predicts Severe Illness Patients with 2019 Novel Coronavirus in the Early Stage. Journal: medRxiv.

[6]   Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman Intrepetasi Data Klinik.

Posted by Posted on May 27, 2020