-
26 May
-
POSTURAL DRAINAGE SALAH SATU UPAYA MENGELUARKAN LENDIR PADA BAYI DAN ANAK
POSTURAL DRAINAGE SALAH SATU UPAYA
MENGELUARKAN LENDIR PADA BAYI DAN ANAK
Aji Surya Arif Putra
Flu yang disertai batuk dan pilek sering kita temui di masyarakat, demikian pula dengan anak-anak dan bayi kita juga sering mengalami hal tersebut. Di daerah tropis seperti Indonesia baik musim kemarau maupun musim penghujan punya faktor resiko sama untuk timbulnya gejala tersebut. Permasalahan utama yang sering timbul pada bayi ataupun anak yang mengalami batuk adalah terjadi penumpukan sekresi lendir yang berlebihan di paru. Pada orang dewasa lebih mudah untuk bisa mengeluarkan lendir dengan mekanisme batuk yang disadari, tetapi kebalikannya dengan bayi dan anak mereka akan kesulitan mengeluarkan sekresi lendir dengan batuk yang disadari. Pada bayi dan anak lebih mengandalkan pada mekanisme reflex batuk, itupun karena penumpukan sekresi lendir yang sudah berlebihan di paru.
Tidak sedikit orang tua merasa prihatin dengan kondisi bayi yang batuk dengan sekresi lendir yang berlebihan. Dalam Fisioterapi dikenal istilah Postural Drinage, untuk membantu anak atau bayi lebih mudah mengeluarkan sekresi lendir dengan cara pengaturan posisi.
Definisi Postural Drainage
Postural Drainage adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi pulmonar pada area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Postural Drainage menggunakan posisi spesifik yang memungkinkan gaya gravitasi untuk membantu dalam mengalirkan sekresi lendir dari saluran paru yang kecil dan sempit menuju ke saluran paru yang lebih besar dan longgar, sehingga sekresi lendir lebih mudah untuk dikeluarkan dengan mekanisme refleks batuk maupun penghisapan.
Waktu yang terbaik untuk melakukannya adalah sekitar satu jam sebelum sarapan pagi dan sekitar satu jam sebelum tidur malam. Postural drainase dilakukan tiga sampai empat kali sehari dan lebih efektif jika dilanjutkan dengan terapi pernapasan lainnya seperti halnya nebulisasi.
Kapan teknik tersebut dapat dilakukan?
Pada umumnya untuk kasus batuk pilek yang ringan hanya dibutuhkan 1-2 kali fisioterapi tapi untuk kasus yang berat bisa dibutuhkan sampai 7 kali, bahkan lebih. Penghematan biaya terhadap pengeluaran fisioterapi tersebut sangat bisa dilakukan jika orang tua mengerti teknik fisioterapi sederhana untuk kemudian mempraktikkannya sendiri di rumah.
Fisioterapi dada bayi dan anak yang sederhana dapat dilakukan di rumah. Hanya saja untuk melakukan fisioterapi pada bayi, orang tua umumnya tidak memiliki rasa percaya diri. Wajar saja, karena tubuhnya masih begitu mungil. Apalagi memang ada beberapa teknik fisioterapi untuk bayi yang hanya bisa dilakukan fisioterapis profesional, misalnya untuk mengeluarkan lendir setelah proses inhalasi dengan nebulizer.
Kondisi yang mengizinkan fisioterapi:
· Dokter menyarankan anak menjalani fisioterapi.
· Batuk-pilek ringan (tidak disertai demam dan lamanya belum lebih dari 3 hari).
Hindari fisioterapi bila:
· Kondisi batuk pilek yang dialami anak tergolong berat atau disertai demam.
· Anak mengalami sesak nafas yang parah karena dengan fisioterapi malah bisa menambah sesaknya.
· Anak baru saja menghabiskan makannya karena dapat mengakibatkan muntah
Seperti Apa Penanganannya?
Jika bayi atau anak anda mengalami hidung tersumbat dan batuk berdahak anda bisa mencoba teknik tepukan yang dinamakan percussion.
Caranya mudah, pastikan bayi dalam posisi tengkurap dan letakkan bantal di bawah perut, pastikan bantal itu tidak terlalu tebal. Kemudian condongkan sedikit posisi bantal dengan kedudukan kepala bayi ke bawah dan kaki di atas, pastikan kaki tetap lurus
Anda bisa membentuk telapak tangan anda seperti cupping (lubang di tengah) dan gunakan kekuatan dari pergelangan tangan untuk menepuk perlahan di punggung atau dada bayi atau anak anda.
Tepukkan telapak tangan anda kurang lebih 15 menit dan berpindah posisi di kiri dan kanan tubuh bayi atau anak anda. Tujuan menepuk-nepuk ini adalah memfasilitasi mengalirnya sekresi lendir dari saluran paru yang sempit ke saluran paru yang lebih besar. Reaksi yang biasa timbul pada bayi atau anak anda akan terbatuk-batuk dan terkadang muntah sekresi lendir. Jika sekresi lendir tertelan bayi atau anak anda, hal itu tidak apa-apa, karena sekresi lendir tetap keluar dari paru dan masuk ke saluran pencernaan selanjutnya akan dikeluarkan lewat kotoran
Kalau di rumah ada sinar infra merah, sebelum dilakukan fisioterapi bisa disinari dulu dengan alat itu, adapun fungsi sinar infra merah untuk memberikan efek relaksasi pada otot pernafasan, sehingga bayi atau anak anda akan lebih nyaman untuk dilakukan teknik ini. Kalaupun tidak ada, anda bisa menggunakan sinar matahari pagi sembari melakukan teknik ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Patricia Puri (22 Desember 2016), Citing Internet sources URL http://majalahkasih.pantiwilasa.com/detailpost/fisioterapi-dada-pada-anak-dan-bayi [diakses pada tanggal 3 Mei 2020 pukul 11.00]
[2] CDH Terapi Tumbuh Kembang Samarinda (15 Oktober 2019), Citing Internet sources URL https://web.facebook.com/terapianaksamarinda/photos/pcb.1153426644851867/1153426591518539/?type=3&theater [diakses pada tanggal 3 Mei 2020 pukul 11.15]
[3] Prayitno, S.ST.Ftr (9 Desember 2019), Citing Internet sources URL http://www.dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/fisioterapi-dada-pada-anak-anak [diakses pada tanggal 3 Mei 2020 pukul 11.16]
Posted by Posted on May 26, 2020