02 October

PENGUATAN KOMITMEN ELIMINASI TUBERKULOSIS DI KABUPATEN GARUT MELALUI DESA SIAGA TUBERKULOSIS

Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Bandung bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, Pengurus Daerah Aisyiyah Kabupaten Garut, Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara (YAHINTARA) dan Asosiasi Klinik (ASKLIN) cabang Kabupaten Garut  menyelenggarakan kegiatan Rembuk Desa Siaga Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Garut selama 2 (dua) hari pada Selasa dan Rabu, tanggal 18 dan 19 Agustus 2020 bertempat di Ruang Rapat BAPPEDA Kabupaten Garut, kegiatan yang bertujuan menguatkan komitmen para pemangku kepentingan di Kabupaten Garut dalam mencapai target Eliminasi TBC pada tahun 2030 ini diikuti oleh perwakilan seluruh pemegang kepentingan baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten Garut dan dibuka oleh Bupati Garut H. Rudy Gunawan SH., MH., MP serta mendapat arahan dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr Achmad Yurianto. Pada kesempatan ini, Bupati Garut menyampaikan pesan untuk bersama-sama melakukan “Gerakan Besar Kesehatan”  melalui peningkatan penemuan kasus dan penatalaksanaan penderita TBC melalui sinergitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, serta pemeriksaan skrining pada populasi risiko tinggi seperti di lapas dan pondok pesantren dan Dirjen P2P Kemenkes RI menyampaikan arahan Presiden RI untuk melakukan pelacakan kasus intensif dalam menemukan penderita TBC, layanan diagnostik maupun pengobatan TBC harus terus tetap berlangsung, dan perlunya kerjasama lintas sektor dalam upaya preventif dan promotif untuk mengatasi TBC.


Desa Siaga TBC
adalah Desa/Kelurahan yang  penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kedaruratan kesehatan secara mandiri terkait Tuberkulosis melalui pemberdayaan masyarakat agar turut serta berperan aktif dalam penanggulangan TBC dengan tidak hanya menunjang  kegiatan penemuan dan pengobatan akan tetapi menerapkan intervensi komprehensif yang berdampak langsung maupun tidak langsung untuk pasien, keluarga, masyarakat dan lingkungan. Desa siaga ini dirancang sesuai kearifan lokal dan sumber daya masing-masing sehingga diharapkan dapat membantu pencapaian target eliminasi TB 2030. Kabupaten Garut telah memulai pengembangan Desa Siaga TBC di Kelurahan Sukamentri.

Kegiatan dilanjutkan dengan paparan 3 narasumber tentang Situasi dan Program Penanggulangan TBC di Garut oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Maskut Farid, MKes, Konsep dan Implementasi Program Desa Siaga TBC yang disampaikan oleh Kepala BBKPM Bandung, drg. Maya Marinda Montain, MKes, dan Konsep Hunian Harapan oleh Ketua YAHINTARA, Ir. Ruli Oktavian. Paparan ketiga narasumber tadi kemudian dilakukan pembahasan oleh Staf Khusus Menkes RI dr. Alexander Kaliaga Ginting Suka, Sp.P,FCCP, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, dr Wiendra Woworuntu, MKes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr, Berli Hamdani Gelung Sakti, MPPM dan Ketua Majelis Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc yang memberikan masukan terhadap konsep dan pelaksanaan program Desa Siaga TBC serta program penanggulangan TBC secara umum di Kabupaten Garut

Dengan adanya 25% kasus TBC Nasional berada di wilayah Jabar, BBKPM Bandung sebagai Unit Pelaksana Teknis Kemenkes RI di Jawa Barat terus memberikan dukungan dan berkomitmen untuk pengendalian TBC di Jabar. BBKPM Bandung UPF Garut terus berkontribusi dalam pengendalian TBC secara langsung maupun tidak langsung. melalui layanan TBC berupa klinik DOTS, klinik spesialis paru, klinik spesialis anak, klinik TB Resisten Obat (RO), klinik PDP, klinik KTHIV, dan layanan penunjang lainnya yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya penanggulangan Tuberkulosis.

Di akhir acara, sebagai bentuk apresiasi terhadap penyintas TBC, BBKPM Bandung beserta stakeholder lainnya melakukan penyerahan tanda kasih kepada Bapak Nurdin sebagai seorang penyintas TBC. Acara ditutup dengan foto bersama seluruh pembicara dalam acara tersebut.

Posted by Posted on October 2, 2020