-
11 March
-
PERBEDAAN PEMERIKSAAN RAPID TEST ANTIBODI, ANTIGEN DAN TEST SWAB PCR PADA COVID-19
PERBEDAAN PEMERIKSAAN RAPID TEST ANTIBODI, ANTIGEN DAN TEST SWAB PCR PADA COVID-19
Rina Nirmalasari,S.ST
Instalasi Laboratorium BBKPM Bandung
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Di masyarakat menjadi familiar dengan istilah dan jenis pemeriksaan untuk mendeteksi Covid-19 seperti rapid tes antibodi, rapid tes antigen, dan uji swab PCR. Tetapi, masih ada sebagian masyarakat yang belum terlalu paham apa perbedaan dari istilah dan jenis pemeriksaan tersebut. Oleh karena itu, penting pula untuk mengetahui apa perbedaannya. Penamaan rapid test ini mengacu pada kecepatan pemeriksaan. Dibanding tes PCR, proses pemeriksaan hingga hasilnya keluar lebih cepat. Ada beberapa alat pemeriksaan yang bisa digunakan untuk mendeteksi, yaitu rapid test yang terbagi menjadi 2 jenis, antibodi dan antigen, lalu ada test swab PCR yang memiliki persentase deteksi yang lebih tinggi.
1. Rapid test antibodi
Rapid test antibodi adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan terbentuk bila ada paparan virus Corona. Rapid test jenis ini dianggap tak efektif karena saat terpapar virus Corona, tubuh tidak langsung memproduksi antibodi. Dalam penelitian, respons antibodi pada sebagian besar pasien Covid-19 baru muncul pada pekan kedua setelah infeksi. Kekuatan respons ini berbeda pada setiap orang. Faktor yang berpengaruh antara lain umur, nutrisi, tingkat keparahan penyakit, dan adanya penyakit penyerta. Selain itu, ada potensi reaksi silang kemunculan antibodi akibat adanya jenis virus selain SARS-CoV-2. Sebab, rapid test tidak secara spesifik memeriksa SARS-CoV-2. Artinya, hasil tes bisa jadi positif atau reaktif tapi bukan disebabkan oleh Covid-19. Hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh memerlukan waktu 1–2 minggu untuk membentuk antibodi terhadap suatu virus. Dengan kata lain, meskipun sudah terinfeksi, tetapi virus dapat tidak terdeteksi akibat tubuh belum memproduksi antibodi
2. Rapid test antigen
Metode rapid test antigen ini tingkat keakuratannya di atas rapid test antibodi, tapi masih di bawah PCR. awal infeksi ketika viral load atau jumlah virus sedang tinggi-tingginya. Rapid test antigen adalah tes diagnostik cepat Covid-19 yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antigen virus Covid-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi.
Antigen merupakan bagian patogen yang memunculkan respon imun. Pemeriksaan antigen mencari protein antigen dari permukaan virus. Antigen SARS-CoV-2 dapat dideteksi sebelum gejala COVID-19 muncul dengan lebih cepat, tetapi sensitivitas lebih rendah dibanding pemeriksaan PCR. Pemeriksaan antigen menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengujian dengan hasil lebih banyak. Pemeriksaan PCR lebih akurat tetapi membutuhkan waktu yang lama dan SDM terlatih lebih banyak.
Sampel diambil dari swab nasofaring. Sampel tersebut kemudian dipaparkan pada alat yang mengandung antibodi buatan untuk mengikat antigen virus corona. Antigen yang terikat akan memberikan pembacaan visual. Prosesnya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit, lebih cepat dan tidak memerlukan peralatan mahal atau pelatihan khusus.
Pemeriksaan antigen sangat sensitif ketika jumlah virus tinggi dan pasien sangat menular, sehingga cocok sebagai pemeriksaan skrining di masyarakat. Pemeriksaan antigen dapat dengan cepat mengidentifikasi pasien tanpa gejala, sedangkan follow-up dengan PCR dapat mengonfirmasi diagnosis.
3. Test swab PCR
Tes PCR adalah jenis pemeriksaan untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk virus Corona (SARS-CoV-2). Hingga saat ini, tes PCR merupakan tes yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendiagnosis COVID-19. Mekanisme test PCR menggunakan sampel RNA COVID-19 yang disalin balik untuk membentuk pasangan DNA. Salinan diperbanyak dengan PCR hingga terbentuk banyak rantai DNA. PCR menargetkan beberapa gen dari virus tersebut, yaitu gen N, E, S dan RdR.
Perbedaan jenis pemeriksaan covid - 19, dapat di lihat pada tabel 1 berikut ini :
Rapid test antibodi
Rapid test antigen
Test swab PCR
Sampel
Darah
Lendir hidung
Lendir hidung dan tenggorokan
Molekul yang dinilai
Antibodi ( IgM, IgG )
Protein virus
Gen pada RNA virus
Waktu
5-10 menit
15-30 menit
1-7 hari
Sensitivitas
60-70%
92%
99%
Interpretasi hasil
Positif : sudah memiliki antibodi
Negatif: belum memiliki antibodi
Positif : sedang terjadi infeksi
Negatif : tidak terjadi infeksi, atau belum terdeteksi
Positif : sedang terinfeksi
Negatif : tidak sedang terinfeksi, virus tidak terdeteksi, kualitas sampel rendah
Gambar 1. Perbedaan rapid test antibodi, antigen dan test swab PCR
Dalam mendeteksi Covid-19 menggunakan jenis pemeriksaan rapid test antibodi, antigen maupun test swab PCR penggunaannya di sesuaikan dengan situasi dan kondisi. Seperti halnya metode rapid test ini direkomendasikan bagi masyarakat untuk tes skrining atau situasi khusus, seperti pada perilaku perjalanan, serta untuk penguatan pelacakan kontak. Pada prosesnya ini memerlukan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan test swab PCR. Sedangkan metode test swab PCR dapat digunakan sebagai penegak kasus positif dan negatif, yang juga merupakan gold standar dalam mendiagnosis Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Cery, Alvianto. (22 Desember 2020). http://rsmardilestari.com/perbedaan-rapid-test-antigen-dan-rapidtest-antibody/. ( diakses pada tanggal 22 April.2020 pukul 14:30).
[2] Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).(2020). Pedoman Pencegahan Pengendalian Penyakit Coronavirus disease (covid-19). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
[3] Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. (2020). Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 di Indonesia. Jakarta.
[4] PDS PatKLIN. (2020). Panduan Tatalaksana Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) dan Polymerase Chain Reaction (PCR) SARS-COV-2. Jakarta Selatan: PDS PatKLIN.
[5] Ulfah,N.L. (30 Desember 2020). https://www.rspermata.co.id/articles/read/kenali-pemeriksaan-rt-pcr-swab-rapid-antigen-dan-rapid-test. (diakses pada tanggal 20 Februari pukul 19:00).
[6] World Health Organization. (2020). Laboratory Testing for Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) in suspected Human Cases.
Posted by Humas BBKPM Bandung Posted on March 11, 2021