13 April

PREEKLAMPSIA: PENYEBAB SERTA DAMPAKNYA BAGI IBU HAMIL

PREEKLAMPSIA: PENYEBAB SERTA DAMPAKNYA BAGI IBU HAMIL

 

Amellya Hidayat

Instalasi Laboratorium BBKPM Bandung

 

Preeklampsia merupakan satu dari tiga besar penyebab utama kematian ibu di dunia, selain perdarahan dan infeksi. Insiden preeklampsia 5–7% dari seluruh kehamilan. Preeklampsia menyebabkan 16% kematian maternal dan 45% kematian perinatal baik secara langsung maupun tidak langsung. (Yustinus, 2012)

Preeklampsia meningkatkan resiko seorang ibu hamil mengalami eklampsia atau kejang. Kondisi ini berbahaya karena dapat menyebabkan penurunan kesadaran bahkan kematian pada ibu hamil dan janin. Solutio plasenta merupakan kondisi gawat darurat kehamilan, dimana terjadi pelepasan plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan. Akibatnya, terjadi perdarahan hebat pada ibu serta janin tidak lagi mendapatkan pasokan gizi.

Sedangkan sindroma Hemolisis, elevated liver enzym, low pletelet (HELLP) merupakan tiga kondisi yang mengancam kehamilan. Hemolisis, yaitu kerusakan atau hancurnya sel darah merah; elevated liver enzyme, atau rmeningkatnya kadar enzim yang dihasilkan oleh hati akibat kerusakan fungsi hati; dan low platelet merupakan keadaan rendahnya kadar trombosit dalam darah. Trombosit sendiri berperan penting dalam pembekuan darah.

Penyebab preeklampsia belum diketahui secara pasti. Beberapa penelitian menyebutkan pada preeklampsia lapisan otot pembuluh arteri spiralis kaku dan keras sehingga mengalami penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan aliran darah dan penyaluran oksigen ke plasenta menurun. Plasenta yang mengalami hal tersebut  akan menghasilkan oksidan. Salah satu oksidan penting yang dihasilkan adalah radikal hidroksil. Radikal hidroksil akan merusak membran sel yang selanjutnya akan menyebabkan gangguan organ-organ.

Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh perubahan profil lipid diantaranya yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). Lipoprotein adalah senyawa dengan berat molekul tinggi yang terdiri dari lemak (kolesterol, trigliserida dan fosfolipid) beserta satu atau lebih protein spesifik disebut apolipoprotein, dan berfungsi mengangkut lemak dalam darah Pada penelitian–penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa pada wanita dengan preeklampsia profil lipid lemak akan terganggu oleh karena metabolisme lemak.

Salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan dalam darah adalah trigliserida. Trigliserida dihasilkan oleh hati, tetapi sebagian besar berasal dari makanan, seperti daging, susu, mentega, dan minyak goreng. Sepertiga wanita dengan preeklamsia memiliki kadar trigliserida plasma di atas 400 mg/dL, lebih tinggi dari persentil 90 yang diukur secara random pada usia kehamilan 36 minggu.

 

KADAR TRIGLISERIDA

KETERANGAN

< 150 mg/dL

Normal

150-199 mg/dL

Borderline

200-499 mg/dL

Tinggi

≥ 500 mg/dL

Sangat tinggi

 

Gambar 1. Tabel Klasifikasi Kadar Trigliserida dalam Darah

 

Kadar trigliserida dalam darah sangat mempengaruhi kesehatan bagi ibu hamil, khususnya ibu hamil dengan preeklampsia. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk  menjaga kadar lipid dalam darah dengan mengatur pola makan terutama selama masa kehamilan. Memakan makanan dengan gizi seimbang dan olahraga teratur dapat membantu menekan kadar trigliserida sehingga dapat mencegah komplikasi dari preeklamsia.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

[1]  Muyasaroh, Luluk Lailil. (2018). Pemeriksaan Trigliserida Pada Ibu Hamil sebagai Skrining Preeklamsia. Jombang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika Jombang

[2]  Ujan, Yustinus M. (2012). Kadar Low Density Lipoprotein sebagai Faktor Risiko Terjadinya Preeklampsia: Studi Kasus Kontrol. Denpasar: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

[3]  Siringoringo, Helen Evalina. Yusrawati. Chundrayetti, Eva. (2016). Perbedaan Rerata Kadar Profil Lipid pada Preeklampsia dengan Kehamilan Normal pada Etnik Minangkabau. Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

[4]  Anonimous, (2009), Gambaran karakteristik ibu hamil dengan preeklampsia di RSU, Addy s Blog, Accesed : Agustus 23, 2009.1571

Posted by Humas BBKPM Bandung Posted on April 13, 2021