12 July

Gaya Hidup sehat Bagi Lansia Di Masa Pandemi COVID-19

Gaya Hidup sehat Bagi Lansia Di Masa Pandemi COVID-19

Nanik Endah Pujiastuti, SST, RD

 

Siapa itu Lansia?

Usia lanjut menurut World Health Organization (WHO) dibagi menjadi beberapa kelompok usia dimulai dari 60 tahun sampai dengan 74 tahun disebut lanjut  usia (lansia), Lanjut usia tua : 75 - 90 tahun dan Usia sangat tua  > 90 tahun, sedangkan menurut Kementerian Kesehatan RI Lanjut usia dimulai dari 46 tahun, dengan penggolongan  usia Lansia awal : 46 - 55 tahun, Lansia akhir : 56 - 65 tahun dan Manula : > 65 tahun.

Gambar 1. Aktivitas Fisik pada Lansia

(Sumber: https://www.pexels.com/search/elderly%20health/)

Proses menua merupakan proses alami yang terjadi pada semua individu yang dapat terlihat secara fisik dengan adanya perubahan yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ yang disertai dengan penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut. Perubahan yang terjadi pada proses menua antara lain

1.    Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah mengakibatkan jumlah cairan tubuh berkurang, sehingga kulit kelihatan mengerut dan kering

2.    Penurunan indera penglihatan, penurunan indera pendengaran, juga gangguan indera pengecapan yang menyebabkan nafsu makan berkurang

3.    Banyaknya gigi geligi yang tanggal mengakibatkan fungsi mengunyah terganggu yang mengakibatkan kurangnya asupan gizi

4.    Penurunan mobilitas usus menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut kembung, nyeri dan susah buang air besar

5.    Penurunan fungsi sel otak dengan gejala pelupa, perilaku berulang ulang, dan menurunnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan sehari hari

6.    kapasitas ginjal untuk mengeluarkan air dalam jumlah besar juga berkurang yang dapat menyebabkan kondisi hiponatremi yang menimbulkan rasa lelah.

 

Kondisi menurunnya berbagai fungsi tubuh tersebut dapat mempengaruhi pola makan yang pada akhirnya berdampak pada status gizi dan kesehatan para usia lanjut. Lansia yang mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang atau buruk sangat rentan terinfeksi penyakit tuberkulosis juga penyakit paru kronis lain seperti Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK). Sedangkan pada lansia yang memiliki status gizi lebih juga obesitas banyak mengalami penyakit yang berkaitan dengan kegemukan seperti penyakit jantung coroner, hipertensi, Diabetes mellitus. Masalah kesehatan lain yang banyak terjadi pada usia lanjut adalah Osteoporosis, Gout, dan kanker,

 

Masalah kesehatan dan gizi pada lansia semakin berat dengan datangnya pandemi Covid 19, kelompok lansia merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami keparahan/morbiditas dan kematian/ mortalitas akibat penyakit Covid-19. Data mortalitas akibat  Covid-19 di beberapa negara menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya usia, Hal ini dikarenakan pasien lansia umumnya memiliki berbagai komorbiditas, seperti penyakit kardiovaskular, penyakit kencing manis, penyakit pernapasan kronik, hipertensi dan lain-lain. Untuk itu pencegahan penularan kepada kelompok lansia sangat penting dilakukan.

 

Pencegahan Covid bagi Lansia

 

Langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19 bagi lansia secara umum adalah  sebagai berikut:

·         Tetap tinggal di rumah/panti wreda/senior living dan melakukan kegiatan rutin sehari-hari.

·         Menjaga jarak (1 meter atau lebih) dengan orang lain, hindari bersentuhan, bersalaman atau bercium pipi, serta jauhi orang sakit.

·         Menjaga kebersihan tangan dengan cara sering cuci tangan dengan sabun atau dengan hand 8 sanitizer, serta hindari menyentuh mata, hidung dan mulut.

·         Lansia maupun pendamping selalu memakai masker.

·         Bila batuk atau bersin, tutup hidung dan mulut dengan lengan atas bagian dalam atau tisu.

·         Istirahat dan tidur yang cukup, minimal 6-8 jam sehari atau lebih.

·         Menjaga lingkungan tempat tinggal agar sirkulasi udara baik dan terpapar sinar matahari.

·         Makan makanan dengan gizi seimbang (cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral). Selain itu minum yang cukup dan bila diperlukan minum multi vitamin serta hindari dan hentikan merokok.

·         Melakukan aktivitas fisik yang cukup di rumah, seperti olahraga ringan didalam rumah menggunakan video tutorial, mengurus tanaman disekitar rumah sambil berjemur di pagi hari, membuat kreativitas tangan untuk melatih motorik, membaca buku dan mengisi teka teki silang untuk mencegah penurunan kognisi, beribadah, memasak makanan yang disukai atau aktivitas lain yang menyenangkan.

·         Jauhi keramaian, perkumpulan dan kegiatan sosial, seperti arisan, reuni, rekreasi, pergi berbelanja dan lain-lain.

·         Menjaga kesehatan jiwa dan psikososial lansia dengan cara menghindari berita/informasi yang memancing rasa khawatir berlebihan, dan lebih banyak mengakses berita/informasi positif yang memberi sugesti dan keyakinan baik serta membangkitkan optimisme. Selain itu tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan anak, cucu dan kerabat lain maupun teman melalui komunikasi jarak jauh, atau mengatur jadwal kunjungan dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan penularan.

·         Lansia yang mempunyai penyakit kronis (seperti hipertensi, diabetes atau penyakit menahun lainya) dapat melakukan pemantauan kesehatan mandiri di rumah menggunakan alat kesehatan sederhana, seperti alat tensimeter digital, thermometer digital, alat cek darah sederhana. Selain itu pastikan obat-obatan rutin yang harus diminum setiap hari dalam jangka waktu lama tetap cukup persediaannya di rumah.

·         Lansia dianjurkan untuk tidak pergi berobat ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit, kecuali mengalami tanda-tanda kegawatdaruratan antara lain: Perubahan kesadaran (bicara meracau, tidak nyambung, lebih sering mengantuk, tiba-tiba mengompol), nyeri dada yang memberat, diare, muntah-muntah, tidak mau makan, lemas yang memberat, demam tinggi ≥ 38° C, Jatuh yang menyebabkan nyeri hebat/kecurigaan patah tulang/ pingsan, Nyeri yang memberat, perdarahan yang sukar berhenti, sesak napas yang memberat, gangguan saraf mendadak (kelemahan anggota badan, sakit kepala hebat, bicara pelo, kejang).

 

 

Pengaturan Makan/ Diet Bagi Lansia Selama Pandemi

Salah satu upaya pencegahan dari Covid 19 bagi lansia adalah dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan memperhatikan kaidah-kaidah antara lain:

·         Diet lansia disesuaikan dengan penyakitnya apabila menderita penyakit seperti Diabetes mellitus, Hipertensi, PPOK, TB atau penyakit lainnya.

·         Diet ditujukan untuk mempertahankan status gizi baik, atau memperbaiki status gizi bila terjadi kekurangan atau kelebihan gizi dan kebutuhan zat gizi disesuaikan dengan status gizi lansia tersebut

·         Pemenuhan energi dan protein bagi lansia disesuaikan dengan usia, jenis kelamin dan aktivitas yang sehari hari dilakukan

·         Memilih makanan yang bervariasi dan beragam agar kebutuhan gizi terpenuhi, dengan komposisi hidangan makanan sehari sehari mengandung :

Sumber karbohidrat : Nasi atau umbi umbian dan biji bijian lain

Sumber protein hewani: ikan, unggas, daging, telur, susu

Sumber protein nabati: kacang kacangan dan hasil olahannya seperti tempe dan tahu

Sumber vitamin dan mineral: aneka sayuran dan buah buahan

·         Bentuk makanan bisa berupa makanan padat, lunak, atau cair sesuai kondisi pasien, untuk pasien lansia yang asupannya sangat sedikit, kombinasi makanan lunak dengan makanan cair enteral sangat membantu terpenuhinya kebutuhan gizi

·         Frekuensi pemberian diberikan dalam porsi kecil sebanyak 6 kali dalam sehari

·         Variasi makanan yang beraneka ragam baik bahan makanan maupun variasi cara pengolahan yang menarik tentu saja akan meningkatkan nafsu makan dan selera makan lansia.

·         Perhatikan pemilihan bahan makanan, pilihlah makanan segar dan hindari makanan yang diawetkan, hindari makanan tertentu antara lain alkohol, makanan yang bergas, makanan yang terlalu pedas.

 

Referensi :

1.       https://www.nestlehealthscience.co.id/artikel/lansia-dan-permasalahannya diakses tanggal  25 Juni 2021

2.       https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/kiat-lansia-tetap-sehat-di-masa-pandemi-covid-19 diakses tanggal  25 Juni 2021

3.       https://psikologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Sesi-3_Potret-Lansia-di-Masa-Pandemi_Ibu-Lenny-Kendhawati.pdf diakses tanggal  25 Juni 2021

4.       http://kesga.kemkes.go.id/assets/file/pedoman/Panduan%20Pelayanan%20Kesehatan%20Lansia%20Era%20Covid19.pdf diakses tanggal  25 Juni 2021

5.       Pedoman Tata laksana Gizi Usia Lanjut Untuk Tenaga Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 2003

 

Posted by Humas BBKPM Bandung Posted on July 12, 2021