14 December

MENYIAPKAN GENERASI BERKUALITAS MELALUI PENDEKATAN KELUARGA

 

MENYIAPKAN GENERASI BERKUALITAS MELALUI PENDEKATAN KELUARGA

 

Lilis Rahmawati

Instalasi Laboratorium BBKPM Bandung UPF Cianjur

 

          Anak merupakan anugerah yang tak ternilai tingginya. Ia tidak bisa diukur dengan banyaknya uang atau harta lain untuk menggantikan posisinya. Semua orang punya harapan yang sama, yakni anaknya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang lebih berkarakter, lebih kuat, lebih sehat, lebih berbudi pekerti dan lebih berkompeten dari orang tuanya. Membesarkan anak adalah tugas yang sangat mulia dan melekat pada orangtua, suka tidak suka, bisa tidak bisa, dan mau tidak mau. Anak adalah harapan masa depan kita, sedangkan orangtua adalah guru terbaik bagi anak anaknya. Banyak upaya untuk menciptakan anak menjadi generasi yang berkualitas tentu saja diawali dari lingkungan keluarga.

Gambar 1. Anak Calon Generasi Berkualitas

          Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas, berketahanan dan sejahtera yang hidup dalam lingkungan yang sehat pada setiap tahapan kehidupan. Dalam menyiapkan generasi berkualitas perlu memperhatikan beberapa fase keluarga  yaitu:

1.     Keluarga Baru

Pada fase keluarga baru pasangan suami istri dihadapkan pada masa adaptasi dan komitmen yang jelas diantara pasangan tersebut, pada fase ini, baik istri maupun suami sama sama memiliki komitmen : berapa anak yang    diinginkan,  jarak kelahiran antara anak satu dan yang lainnya, dan merencanakan pendidikannya kelak

2.     Keluarga Hamil

Pada fase ini suami diharapkan memberikan perhatian lebih kepada istri. Suami memberikan asupan gizi yang cukup bagi istrinya yang sedang hamil. Suami harus memiliki waktu yang lebih bagi istrinya untuk pendampingan pemeriksaan kehamilan di sarana kesehatan. Hindari konflik pertengkaran dengan istri. Peran suami untuk untuk menjaga perasaan istri hamil lebih ditonjolkan

3.     Keluarga Balita

Pada fase ini inisiasi menyusui dini (MD) dan ASI ekslusif, sangatlah penting untuk membentuk daya tahan tubuh balita. Pemberian makanan pendamping asi (MPASI) sampai usia 2 tahun, dan pemberian imunisasi dasar lengkap juga penting untuk diperhatikan. Hal penting lainnya untuk diperhatikan pada fase ini adalah pendidikan dan pengembangan pola asuh usia balita, deteksi dan stimulasi kognitif sesuai tumbuh kembang anak

4.     Keluarga Remaja

Pada fase ini diawali dengan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, imunisasi anak sekolah dan skrining penyakit, menjaga status kesehatan dan gizi anak, serta peningkatan keterampilan dan keahlian adaptif anak. Pada fase ini, peran orang tua lebih tertantang dan banyak kendala jika tidak bisa mengayominya dengan dengan baik sejak anak kecil. Arahkan anak remaja untuk mengikuti sosialisasi terkait kesehatan gizi remaja, pencegahan perilaku berisiko, kesehatan reproduksi serta pendewasaan usia perkawinan.

         

Keempat fase keluarga ini jika dialami dan diikuti dengan benar, maka harapannya adalah generasi yang berkualitas akan selalu terlahir dari keluarga. Kualitas generasi berawal dari kualitas keluarga.

REFERENSI

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2014. Menjadi Orangtua Hebat. Jakarta: BKKBN.

Posted by Humas BBKPM Bandung Posted on December 14, 2021