-
29 April
-
DETEKSI DINI KANKER: MENGAPA DAN BAGAIMANA?
DETEKSI DINI KANKER: MENGAPA DAN BAGAIMANA?
dr Sartika Nurwenda, Sp.PA
Kanker masih merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia, dalam beberapa tahun terakhir. Data dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa jumlah kasus dan kematian akibat kanker sampai dengan tahun 2018 sebesar 18,1 juta kasus dan 9,6 juta kematian di tahun 2018. Kematian akibat kanker diperkirakan akan terus meningkat hingga lebih dari 13,1 juta pada tahun 2030. WHO Wilayah Asia Tenggara melaporkan sekitar 2,2 juta kasus baru dan 1,4 juta kematian terkait kanker, menyumbang lebih dari 1 dari 10 kematian di Wilayah tersebut. Di antara kematian akibat kanker, kanker paru-paru menyumbang 10,6% kematian, kanker payudara 9,4%, kanker serviks 8%, hati 6,6% serta kanker bibir dan rongga mulut 6,4% kematian. Sayangnya, di negara berkembang, diagnosis dan pengobatan kanker kebanyakan sudah stadium tinggi, yang berhubungan dengan tingginya biaya pengobatan, rendahnya angka kesintasan hidup penderita, dan kualitas hidup penderita. WHO mengatakan bahwa di seluruh wilayah, diagnosis dan pengobatan yang terlambat mengakibatkan 67% pasien kanker meninggal sebelum mereka berusia 70 tahun.
Stadium kanker menggambarkan seberapa jauh kanker tersebut mengenai tubuh seseorang, Secara umum, stadium kanker yang digunakan, ditentukan berdasarkan sistem TNM. Dalam sistem TNM, tahap keseluruhan ditentukan setelah kanker diberi huruf atau angka untuk menggambarkan kategori tumor (T), node (N), dan metastasis (M).
T menggambarkan tumor asli (primer).
N mengatakan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya.
M memberitahu apakah kanker telah menyebar (metastasis) ke bagian tubuh yang jauh
Berdasarkan sistem TNM, stadium kanker dibagi dalam beberapa tingkatan :
1. Stadium satu: Massa kanker berukuran kecil atau tumor telah ditemukan. Ukuran tumor tergantung pada jenis kanker yang terlibat. Penyakit ini belum menyebar ke kelenjar getah bening atau jaringan lainnya. Ini kadang-kadang disebut kanker stadium awal.
2. Stadium dua: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening regional atau jaringan di dekat massa dan atau ukuran massa tumor cukup besar untuk tidak diklasifikasikan sebagai stadium satu.
3. Stadium tiga : Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang jauh, lebih jauh dari massa. Massa mungkin sudah bertambah besar.
4. Stadium empat: Kanker telah bermetastasis, atau menyebar, ke jaringan atau organ lain. Ini kadang-kadang disebut kanker stadium lanjut atau kanker yang telah bermetastasis.
Untuk sebagian besar jenis kanker, stadium kanker diperlukan untuk membantu menentukan pilihan pengobatan terbaik. Pengobatan terbaik untuk kanker stadium awal mungkin cukup melakukan operasi atau radiasi Semakin tinggi stadium, modalitas terapi yang diberikan akan semakin banyak, yang tentu saja berhubungan dengan biaya pengobatan dan risiko pengobatan yang tinggi. Stadium juga berpengaruh terhadap tingkat kelangsungan hidup 5 tahun. Semakin tinggi stadium suatu kanker pada seseorang, semakin rendah tingkat kelangsungan hidup 5 tahun dari seorang penderita.
Gambar 1. Hasil Penelitian Oleh Cancer Research UK Tentang Prognosa Kanker
Dilihat dari Tingkat Stadium Ketika Awal Terdeteksi
Gambar di atas menunjukkkan penelitian yang dilakukan oleh Cancer Research UK, bahwa untuk delapan jenis kanker pada umumnya, sekitar 80 persen pasien bertahan hidup setidaknya selama 10 tahun ketika penyakit ini didiagnosis pada stadium satu atau dua - tahap awal penyakit. Tetapi kelangsungan hidup turun menjadi sekitar 25 persen pada pasien yang didiagnosis pada stadium tiga atau empat.
Deteksi dini kanker, merupakan salah upaya penemuan kanker secara lebih dini untuk meningkatkan efektifitas pengobatan dan mencegah kematian pada usia lebih muda. Berikut adalah panduan deteksi dini yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI pada 2 kanker yang sering menyebabkan kematian kanker yang paling banyak menyebabkan kematian:
1. Kanker paru
Hingga saat ini belum ada metode skrining yang sesuai bagi kanker paru secara umum. Metode skrining yang telah direkomendasikan untuk deteksi kanker paru terbatas pada kelompok pasien risiko tinggi. Kelompok pasien dengan risiko tinggi mencakup pasien usia lebih dari 40 tahun dengan riwayat merokok ≥30 tahun dan berhenti merokok dalam kurun waktu 15 tahun sebelum pemeriksaan; atau pasien ≥50 tahun dengan riwayat merokok ≥20 tahun dan adanya minimal satu faktor risiko lainnya. Faktor risiko kanker paru lainnya adalah pajanan radiasi, paparan okupasi terhadap bahan kimia karsinogenik, riwayat kanker pada pasien atau keluarga pasien, dan riwayat penyakit paru seperti PPOK atau fibrosis paru. Pada pasien berisiko tinggi, dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang mendukung kecurigaan adanya keganasan pada paru-paru, dapat dilakukan pemeriksaan low-dose CT scan untuk skrining kanker paru setiap tahun, selama 3 tahun, namun tidak dilakukan pada pasien dengan komorbiditas berat lainnya. Pemeriksaan ini dapat mengurangi mortalitas akibat kanker paru hingga 20%.
2. Kanker payudara,
Deteksi dini kanker payudara yang direkomendasikan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia adalah:
- Melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari)
- Melakukan pemeriksaan mamografi pada benjolan di payudara
- Memeriksaan pemeriksaan jaringan benjolan di payudara melalui core biopsy atau biopsi eksisi
Gambar 2. Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Daftar Pustaka:
1. Urgently address gaps in cancer care: WHO, WHO South East Asia, 4 Februari 2022, 1 Maret 2022, didapatkan dari https://www.who.int/southeastasia/news/detail/04-02-2022-urgently-address-gaps-in-cancer-care-who
2. Beban kanker di Indonesia, Pusat data dan informasi kemenkes RI, 2019, 1 Maret 2022, diunduh dari https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-Kanker-2019.pdf
3. Cancer staging, American Cancer Society, 18 Februari 2022, 2 Maret 2022, didapatkan pada https://www.cancer.org/treatment/understanding-your-diagnosis/staging.html#:~:text=Staging%20is%20the%20process%20of%20finding%20out%20how,things%29%20to%20help%20determine%20the%20best%20treatment%20options.
4. A guide : Cancer stages, terms, and side effect, Marshfield Clinic Health System, 24 Februari 2016, 2 Maret 2022, didapatkan pada A guide: Cancer stages, terms and side effects | Shine365 from Marshfield Clinic.
5. Why early detection? Cruk Cambridge Centre Early Detection Programme, Oktober 2015, 31 Maret 2022, https://www.earlydetectioncambridge.org.uk/about/why-early-detection
6. Panduan penatalaksanaan kanker paru, komite penanggulangan kanker nasional kemenkes RI, 31 Maret 2022, diunduh dari http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKParu.pdf
7. Deteksi dini kanker paru, P2PTM Kemenkes RI, 1 agustus 2018, 31 Maret 2022, diunduh dari http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-ilmiah/deteksi-dini-kanker-payudara
Posted by Humas BBKPM Bandung Posted on April 29, 2022