10 June

GOOD STORAGE PRACTICE (GSP) DAN MANFAATNYA PADA PENYIMPANAN OBAT, ALAT KESEHATAN DAN BAHAN MEDIS

GOOD STORAGE PRACTICE (GSP) DAN MANFAATNYA

PADA PENYIMPANAN OBAT, ALAT KESEHATAN

DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI

 

apt. Widiastuty Irawati, S.Farm

 

 

Good Storage Practice (GSP) adalah suatu panduan praktik terbaik penyimpanan produk yang dirancang sedemikian rupa agar dapat menjaga kualitas, mengurangi resiko kerusakan dan kesalahan selama penyimpanan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1. Ilustrasi kegiatan pengendalian dan pengelolaan stok

(Sumber: www.freepik.com)

 

Pada GSP terdapat beberapa komponen pokok yaitu :

1.   Area Penyimpanan

Area penyimpanan harus mempunyai kapasitas yang cukup, bersih, kering, mudah dibersihkan, bebas hama, suhu dan kelembaban harus dapat dipelihara berada pada batas syarat penyimpanan produk, ventilasi baik, pencahayaan cukup, terdapat pemisahan area penerimaan, area produk kembalian dan area produk reject, area bahan berbahaya, produk sensitif atau produk tertentu yang mudah terbakar atau ledakan.

2.   Kondisi Penyimpanan dan Monitoring

Kondisi penyimpanan harus terpisah secara jelas dan sistematis, mempunyai akses yang mudah, ruangan harus selalu dijaga sesuai dengan kestabilan produk, terdapat lemari pendingin untuk mengakomodir produk dengan kriteria penyimpanan pada suhu dingin, harus dilakukan pembuktian pemetaan suhu dengan hasil menunjukan keseragaman suhu di area penyimpanan. Penandaan/ pelabelan jelas, suhu dan kelembaban ruangan harus dipantau dan didokumentasikan, alat monitoring suhu harus terkalibrasi dan diletakan pada daerah yang memiliki suhu fluktuatif.

3.   Dokumentasi

SOP, catatan pemantauan suhu, transaksi, stok dan catatan lainnya baik manual maupun elektronik harus dijaga disimpan dalam kurun waku tertentu. Dokumen harus dikendalikan dan dijaga sesuai dengan kaidah cara dokumentasi yang baik.

4.   Pengelolaan stok

Pengelolaan stok dilakukan dimulai dari penerimaan barang, dimana pada saat diterima barang harus diperiksa kesesuaian jumlah, identitas, kedaluwarsa dan fisik barang, pada saat penyimpanan Harus dilakukan pengecekan fisik barang dibandingkan dengan data stok (stock opname), pada saat pengeluaran barang, perputaran stok harus mematuhi kaidah First Expiry First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO) jika kedaluwarsa pada waktu yang sama, terdapat prosedur penanganan sampai dengan pemusnahan produk rusak dan daluwarsa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. Ilustrasi obat-obatan yang sudah disusun berdasarkan prinsip Good Storage Practice

(Sumber: www.freepik.com)

 

Obat, alkes dan BMHP merupakan merupakan produk yang menjadi salah satu komponen penting yang ada di dalam pelayanan kesehatan karena berfungsi untuk penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia, sehingga diperlukan suatu aturan yang dapat menjamin kualitasnya terjaga selama penyimpanan. Dengan ditetapkannya GSP maka diperoleh manfaat sebagai berikut :

1.   Obat, alkes, dan BMHP dapat terjaga kualitas, potensi dan efektifitasnya karena disimpan sesuai dengan kestabilan produk.

2.   Menjauhkan dari kehilangan, stok berlebih, dan reject karena kedaluwarsa

3.   Terhindar dari kerugian material

4.   Terhindar dari resiko kesalahan akibat campur baur

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

[1]   Shobia, S.S., (2019). Guideline On Good Storage Practices For Pharmaceuticals (Gsp). National Medicine Regulatory Authority: Colombo – Srilanka.

[2]   WHO. (2003). Guide to Good Storage Practices for Pharmaceuticals. World Health Organization - WHO Technical Report Series, No. 908.

[3]   Departement of Drug and Food. (2015). Guidelines for the Storage of Essential Medicines and Other Health Products. Ministry of Health: Cambodia.

Posted by Humas BBKPM Bandung Posted on June 10, 2022