06 September

PENGATURAN MAKAN PADA PENDERITA HIPERTENSI

PENGATURAN MAKAN PADA PENDERITA HIPERTENSI

Dian Eka Yuningsih, AMG

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai “the silent killer karena sering tanpa keluhan. Hipertensi menjadi kontributor tunggal utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia.

Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) tahun 2011, satu milyar orang di dunia menderita hipertensi, dua pertiga di antaranya berada di Negara berkembang yang berpenghasilan rendah sedang. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat tajam diprediksikan pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita hipertensi.

Seseorang didiagnosis hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistol (angka yang pertama) ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg pada lebih dari 1(satu) kali kunjungan. Penderita hipertensi harus senantiasa mengontrol tekanan darah secara teratur karena hipertensi merupaka penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan melainkan terkontrol.

 Hipertensi dapat dicegah dengan merubah pola makan menjadi lebih sehat, tidak merokok, berolahraga dengan rutin.menghindari konsumsi alkohol dan menghindari stress. Dengan mengontrol tekanan darah mencapai target dapat menurunkan angka kejadian stroke.

            Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :

·      Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang : Hal yang perlu dilakukan dalam mengontrol tekanan darah adalah dengan mengonsumsi makanan yang beranekaragam sesuai dengan isi piringku dan juga berpedoman pada gizi seimbang dimana garam yang dikonsumsi setiap hari tidak lebih dari 1 sendok teh dari seluruh makanan yang dikonsumsi dalam sehari. Jenis makanan yng dapat menyeimbangkan kadar natrium didalam tubuh adalah sayuran dan buah-buahan sehingga perlu ditekankan untuk dapat mengonsumsi buah-buah 4-5 porsi setiap hari dan sayuran sekitar 4-5 porsi setiap hari. Mengurangi konsumsi lemak jenuh seperti pada lemak hewani ( kulit dan jeroan hewan ) dan minyak yang digunakan berulang kali cara memasak dapat dilakukan dengan mengukus, memepes dan merebus bahan makanan. Dengan penambahan bumbu aromatik yang pas tanpa harus terlalu banyak menambahkan perasa buatan yang kerap kali tinggi akan natrium.

 

-      Jumlah garam dibatasi.

Garam yang dimaksud disini adalah natrium yang terkandung dalam makanan dan minuman. Sedangak untuk takarannya garam hendaknya  dikonsumsi setiap hari tidak lebih dari 1 sendok teh dari seluruh makanan dan minuman  yang dikonsumsi dalam sehari. Hindari makanan siap saji dan makanan kaleng yang tinggi akan kandungan natrium.

 

Daftar pustaka

P2PTM Kemenkes RI (06 Mei 2021). Hipertensi Penyebab Utama Penyakit Jantung, Gagal Ginjal, dan Stroke. URL http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/hipertensi-penyebab-utama-penyakit-jantung-gagal-ginjal-dan-stroke  

[ diakses pada tanggal 30 Agustus pukul 9.49 ]

Hallo Sehat (16 juni 2021). Panduan Diet DASH untuk Hipertensi yang Efektif Menurunkan Tekanan DarahURL https://hellosehat.com/jantung/hipertensi/diet-hipertensi/ [ diakses pada tanggal 29 Agustus 2022 pukul 10.49 ]

P2PTM Kemenkes RI (18 mei 2017). Fakta dan angka hipertensi. URL http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/fakta-dan-angka-hipertensi [ diakses pada tanggal 29 Agustus 2022 pukul 10.20]

P2PTM Kemenkes RI (30 April 2018). Diet pada Hipertensi URL  http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/diet-pada-hipertensi[ diakses pada tanggal 29 Agustus 2022 pukul 11.20]

 

 

 

 

Posted by Humas BBKPM Bandung Posted on September 6, 2022