04 April

Mengenal Selulitis Pada Anak dan Cara Mencegahnya

Ratih Wiharni, Amd. Kep

Instalasi Rawat Inap BBKPM Bandung

 

 

Beberapa hari yang lalu, Faiz putra bungsu saya terkena sakit selulitis. Diawali dengan demam tinggi selama 3 hari 3 malam yang tak kunjung turun, kemudian di hari ke-4 setelah demam, timbul ruam kemerahan di telapak kaki Faiz yang terus menjalar hingga ke pergelangan kaki, betis sampai ke paha bagian bawah. Saat awal melihat adanya ruam kemerahan di pergelangan kaki Faiz, saya berpikir itu karena alergi dingin, kebetulan cuaca saat itu memang sedang dingin dan hujan. Sampai kemudian di hari ke-5 Faiz mengeluh kakinya sakit dan kesulitan untuk berjalan. Ternyata setelah saya bawa ke dokter, Faiz terkena selulitis. Saya yang asing dengan penyakit ini, segera mencari banyak informasi tentang penyakit ini, agar bisa mengetahui penyebab dan cara agar Faiz bisa segera sembuh.

Dari tiga putra, baru Faiz yang mengalami sakit selulitis ini. Jadi saat Faiz sakit selulitis, menjadi pengalaman pertama saya merawat anak sekaligus pasien dengan penyakit selulitis. Saat dulu saya sekolah di Akademi Perawat pun, saya hampir tidak pernah menemukan kasus dengan penyakit selulitis. Agar bisa berbagi tentang penyakit ini, saya mencoba menuangkan pengetahuan dan pengalaman saya merawat Faiz selama sakit selulitis ke dalam sebuah tulisan. Saya berharap, semua orang terutama para ibu bisa lebih banyak yang mengenal dan memahami tentang penyakit Selulitis pada anak.

Bagaimana Selulitis terjadi pada anak?

Selulitis merupakan infeksi kulit yang menyebar, yang terjadi di area jaringan bawah permukaan kulit. Umumnya, selulitis terjadi di tungkai kaki bagian bawah, wajah dan lengan. Namun, infeksi ini dapat menjalar dan mempengaruhi bagian tubuh lainnya.

Selulitis bisa terjadi karena adanya area kulit yang rusak, seperti luka, gigitan serangga atau hewan lainnya, goresan, eksim ataupun karena kurap pada kulit. Pada area kulit yang terbuka ini, bakteri dapat mudah masuk ke bagian bawah permukaan kulit sehingga menyebabkan infeksi. Adapun bakteri penyebab selulitis, umumnya adalah streptococcus dan staphylococcus aureus.

Selulitis juga bisa terjadi meski tidak ada area kulit yang rusak, seperti pada seseorang yang memiliki penyakit kronis, penderita HIV/AIDS, atau pasien yang sedang meminum obat yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seperti obat-obatan untuk kanker.

Biasanya, selulitis diawali dengan demam pada anak. Lalu diikuti dengan kulit yang bengkak, terlihat merah, terasa lembut dan hangat. Ketika area kulit yang terinfeksi ini sudah mulai menyebar, anak akan mulai merasakan sakit pada area kulit yang terkena, demam, menggigil, berkeringat dan adanya pembengkakan kelenjar getah bening di dekat area kulit yang terkena.      

Bila terjadi, tanda-tanda seperti di atas, maka harus segera membawa anak ke dokter agar mendapat penanganan dengan cepat. Selulitis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kondisi medis yang lebih serius.

 

Cara mencegah selulitis pada anak

Saat  Faiz mengalami sakit selulitis, selain demam, Faiz mengeluh nyeri pada tungkai kakinya. Saat ruam kemerahan sudah menjalar ke paha, saat itu Faiz kesulitan berjalan. Kaki Faiz tampak bengkak, ketika saya raba kaki Faiz yang terkena selulitis, rasanya panas dan keras seperti kayu. Saya kasihan sekali melihat Faiz. Bersyukur Faiz tidak rewel dan bisa sangat sabar saat dia sakit hingga sembuh.

Dari pengalaman sakitnya Faiz, saya berpendapat begitu pentingnya menerapkan kebiasaan sehat pada anak. Karena ternyata, sakit Faiz diawali dari sebuah luka kecil di jari kaki yang luput dari pengamatan saya dan Faiz lalai menjaga kebersihan kaki, terutama saat Faiz datang dari luar rumah dan terkena air hujan. Waktu itu, saya abai meminta Faiz mencuci kaki memakai sabun segera saat kaki terkena air hujan yang bercampur lumpur.

Cara mencegah selulitis yang paling penting adalah selalu memperhatikan kebiasaan sehat pada anak agar tak mudah terjadi infeksi. Selain menerapkan kebiasaan yang sehat, berikut ini langkah yang bisa diterapkan pada anak untuk mencegah selulitis.

1.  Mencegah luka

Anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, aktvitas fisiknya tergolong tinggi. Tak jarang anak terjatuh atau cedera sehingga menimbulkan luka di kulitnya.

Untuk mencegah selulitis pada anak, perlu mencegah terjadinya luka pada anak, karena luka bisa menjadi tempat masuknya kuman dan akhirnya terjadi infeksi pada kulit yang bisa menyebar hingga ke area tubuh lainnya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah luka pada anak saat melakukan aktivitas fisik, diantaranya :

·      Gunakan pakaian yang melindungi tubuh secara optimal saat beraktivitas di luar

·      Gunakan bantalan siku atau lutut jika anak melakukan olahraga skating

·      Kenakan helm jika anak bersepeda

·      Pakai pelindung kaki atau sepatu dengan benar saat beraktivitas fisik apapun

 

2.  Mencegah gigitan serangga

Selain mencegah luka akibat aktivitas fisik, perlu dilakukan pencegahan terhadap luka karena gigitan serangga untuk menghindari terjadinya selulitis. Berikut langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah gigitan luka serangga :

·      Bila menemui serangga yang menyengat seperti lebah, menjauhlah secara tenang dan perlahan

·      Tutup makanan dan minuman manis saat mengonsumsinya di tempat terbuka, sehingga menghindari serangga untuk datang.

·      Gunakan sepatu tertutup di luar ruangan untuk menghindari sengatan serangga.

·      Hindari mengenakan pakaian yang longgar dan terbuka sehingga serangga mudah masuk dan menggigit

·      Gunakan obat nyamuk. Namun, tetaplah berhati-hati pada saat menggunakan obat nyamuk dan baca instruksi penggunaan dengan baik.

·      Gunakan penolak nyamuk, seperti lotion anti nyamuk yang aman untuk anak.

·      Saat cuaca panas, hindari beraktivitas di tempat nyamuk berkembang biak, seperti kolam atau genangan air.

 

3.  Mengobati dan merawat luka

Meski sudah menggunakan beragam pelindung, terkadang terjadinya luka masih sulit dihindarkan. Bila sudah terlanjur terjadi, ada baiknya melakukan beragam langkah  untuk mengobati dan merawat luka agar tidak menjadi selulitis. Langkah-langkah yang bisa dilakukan di antaranya :

·      Saat terjadi luka, pastikan untuk membersihkan luka, goresan atau cedera lainnya dengan air dan sabun.

·      Oleskan salep antibotik dan tutupi luka dengan perban atau kain kassa.

·      Pastikan anak tidak menyentuh luka atau menggores luka.

·      Rajin untuk memotong kuku anak.

·      Periksa luka dan ganti plester atau balutan luka setiap hari.

·      Amati keadaan luka selama beberapa hari pertama untuk melihat tanda-tanda adanya selulitis.

·      Segera ke rumah sakit atau klinik untuk mendapat penanganan medis untuk luka yang dalam dan lebar, seperti luka tusuk.

Pengobatan dan penanganan selulitis pada anak

Lalu apa yang harus dilakukan, ketika selulitis telah terjadi pada anak? Tentu saja, hal yang harus segera dilakukan ketika terlah terjadi selulitis adalah mencari penanganan dokter. Penanganan selulitis dilakukan untuk mengatasi infeksi, mengurangi gejala, serta mencegah komplikasi serius pada anak.

Adapun sejumlah tindakan perlu dilakukan dokter untuk menangani selulitis, di antaranya yaitu :

1.     Pemberian antibiotik

Pemberian antibiotik merupakan langkah utama dalam pengobatan selulitis. Obat antibiotik ditujukan untuk melawan infeksi bakteri yang ada pada tubuh.

Faiz sendiri, mendapatkan dua jenis antibiotic untuk diminum dan dihabiskan. Dua jenis antibiotic yang harus diminum oleh Faiz yaitu metronidazole dan amoxycicillin. Dua jebis obat itu harus faiz minum dan dihabiskan selama 7 hari. Dua jenis antibiotic tersebut dimimun Faiz masing-masing 3 tablet dalam sehari. Alhamdulillah, di hari kedua minum antibiotic demam Faiz segera reda. Hal itu menjadi penanda bahwa antibiotic bekerja dengan baik di tubuh Faiz. Selain antibiotic, selama sakit Faiz juga diharuskan meminum suplemen untuk meningkatkan imunitas Faiz dan obat penurun demam di saat Faiz demam.

 

2.     Operasi

Prosedur operasi dilakukan apabila dokter menemukan abses atau penumpukan nanah di dalam tubuh penderita. Prosedur ini dilakukan untuk membersihkan nanah dari tubuh penderita.

 

3.     Penanganan dan pemulihan lainnya

Selain prosedur di atas, saat Faiz sakit kemarin, dokter juga menyarankan untuk selalu merawat luka di tubuh Faiz dengan cara membersihkan dan mengompresnya dengan larutan rivanol. Dokter juga menyarankan agar saya mengompres kaki Faiz yang bengkak dengan larutan rivanol dan kassa steril. Hal itu bertujuan untuk memperlambat proses penyebaran infeksi di kulit dan mendinginkan kaki faiz yang terasa panas dan sakit

 

Beberapa perawatan mandiri di bawah ini, bisa juga dilakukan pada penanganan selulitis, yaitu :

v Minum air putih yang cukup

v Hindari menggunakan stoking kompresi yang menghambat aliran darah

v Mengangkat bagian tubuh yang terinfeksi selulitis saat sedang berbaring atau duduk. Saat faiz sakit selulitis kemarin, saya mengganjal kaki faiz yang sakit dengan bantal supaya kaki faiz sedikit menjadi lebih tinggi dari tubuhnya.

v Menggerakkan bagian tubuh yang terinfeksi secara perlahan untuk mencegah kekakuan.

 

Demikianlah sedikit pengalaman yang bisa saya bagi dari sakitnya Faiz, putra saya Saya hanya ingin menekankan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh agar bisa mencegah terjadinya penyakit, salah satunya mencegah terjadinya selulitis.. Saya bersyukur, selulitis yang diderita oleh Faiz bisa segera tertangani sehingga Faiz tidak memerlukan tindakan medis yang berat. Sebetulnya ada abses di kaki Faiz, beruntungnya abses di kaki Faiz bisa segera ditangani dan saya segera atasi sehingga tidak berkembang menjadi kondisi yang buruk bagi Faiz. Semoga menjadi hal yang bermanfaat

.

DAFTAR PUSTAKA

https://alodokter.com. Selulitis : Gejala, penyebab dan mengobati. diunduh tanggal 24 Maret 2023

https://ciputrahospital.com. Apa itu selulitis dan Penyebabnya : Kenali dan Cara Mengobatinya, diunduh tanggal 24 Maret 2023

https://hellosehat.com. Bagaimana Selulitis terjadi pada Anak dan Cara Mencegahnya, diunduh tanggal 20 Maret 2023

https://www.klikdokter.com. Hal yang Harus Anda Ketahui Tentang Kondisi Selulitis, diunduh tanggal 20 Maret 2023

Posted by Humas BBKPM Bandung Posted on April 4, 2023